Translate

Sunday, July 5, 2020

Menggali Keindahan Pantai Tikus Emas Sungailiat, Bangka

Assalamualaikum Wr. Wb. 
Selamat malam sobat-sobatku, apa kabar semuanya? sudah lama tidak berjumpa tulisan saya. Semoga sehat-sehat selalu di sana dan wabah corona ini segera menghilang dari muka bumi, Aamiin...
Yang terhormat, kedua orang tua saya...
dan tak lupa teman-teman semua yang saya banggakan, serta diri saya sendiri yang saya cintai dan saya sayangi. (Formal banget ya)

Baik pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman dalam menjelajah keindahan alam yang dibentangkan oleh Allah SWT untuk mahluk ciptaan-Nya yang bernama manusia. Kali ini, saya pergi ke suatu tempat di sebuah pulau, pulau tersebut saat ini saya tinggali, yaitu Pulau Bangka, atau lebih di kenal Provinsi Bangka Belitung. Untuk rekan-rekan yang ingin bepergian tetap terapkan protokol kesehatan ya, gunakan masker dan menjaga jarak, menjaga hati (haha). Di Pulau ini banyak sekali tempat-tempat wisata dan spot photo menarik untuk di kunjungi, salah satunya yaitu Pantai Tikus Emas, yang terletak di Parit Padang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Pantai Tikus Emas Cuaca Cerah

Jika dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang Pantai Tikus Emas Sungailiat dapat dijangkau melalui dua lintas, yaitu Jalan Lintas Timur dan Jalan Lintas Baturusa. Menurut Google Map, perjalanan dari Bandara Depati Amir menuju Pantai Tikus Emas melalui Lintas Timur berjarak 38 Kilometer dan dapat di tempuh dengan perjalanan selama kurang lebih 49 menit dengan mobil, 47 menit dengan motor, 8 jam dengan berjalan kaki. Sedangkan melalui Lintas Baturusa panjang lintasannya yaitu 48 Kilometer dengan meminum waktu perjalanan selama kurang lebih 68 menit menggunakan mobil, 65 menit menggunakan motor, dan 9 jam 18 menit berjalan kaki.

Dalam perjalanan melalui Lintas Timur, kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang memanjakan mata, yaitu panorama Jembatan Emas yang menghubungkan Sungai Ketapang, sungai yang menjadi Pusat Pelabuhan Pulau Bangka, jembatan ini bisa terbuka dan terangkat dengan hidrolik raksasa (nanti kita bahas lebih detail dilain post ya). Akan tetapi, jika jembatan sedang tidak di buka maka akan berputar arah untuk ke Lintas Timur melalui Kelurahan Selindung. Melalui Lintas Timur juga, anda akan disuguhkan pemandangan jalan seperti di Film Twilight, yaitu sisi kiri dan kanan jalan ditumbuhi banyak pohon cemara, serta banyak pantai-pantai menarik lainnya, seperti pantai Air Anyir, Temberan, Takari, Rebo, dll (nanti kita postkan lagi khusus mereka). Akan tetapi, tidak disarankan melalui Lintas Timur di malam hari, atau menjelang petang, karena jalanan relatif sepi.

Suasana jalanan Lintas Timur

Selain melalui Lintas Timur, kita juga bisa melalui Jalan Baturusa Sungailiat. Dalam perjalanan ini kita bisa juga menikmati pesona indahnya Kota Sungailiat (kita bahas di lain post juga ya, hehehe), akan tetapi memakan waktu yang lumayan lama dibandingkan dengan Lintas Timur karena agak rutenya sedikit berputar. Untuk malam hari, disarankan melalui lintas ini, jalanan akan lebih ramai dan lumayan terang.

Sesampainya di Gerbang Pantai Tikus Emas, kita akan diberikan karcis masuk dengan membayar lima ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah baik menggunakan mobil maupun motor, mungkin jalan kaki gratis hehe. Jalanan masuk agak lumayan menurun dan dihimbau agar berhati-hati ketika musim hujan. Sesampainya disana, sudah disediakan parkir oleh petugas, baik parkir mobil, maupun parkir motor, bahkan parkir teronton. Di sebelah parkir terdapat Mushola bagi yang ingin beribadah tidak perlu bingung harus cari keluar area pantai. Di seberang mushola terdapat restaurant, kamar mandi (wc) dan beberapa tempat penangkaran lobster serta penyu, serta biasanya terdapat penyewaan jetski dan banana boot bagi yang hobi. 
Pepohonan di sekitarnya rimbun, sehingga udaranya masih segar dan cocok untuk digunakan piknik keluarga. Di antara pepohonan tersedia lapangan voli pantai. Setelah berjalan masuk maka kita juga akan menjumpai ikonnya Pantai Tikus Emas.

Ikon Pantai Tikus Emas

Menurut cerita, ikon tersebut memiliki sejarah unik, bukan berarti tikus emas banyak tikusnya, akan tetapi terdapat banyak jalan tikus atau jalan pintas yang konon dibuat oleh para penambang emas ilegal. Di belakang patung tikus emas tersebut terdapat Area Flying Fox dan terdapat beberapa patung jerapah serta panda, juga kolam yang berisi patung bangau.

Baiklah, kita lanjut menelusuri bibirnya, maksud saya bibir pantainya, nah kita akan menemukan tempat untuk bersantai seperti ini, dengan hamparan pasir yang putih.
Terdapat beberapa kursi disekitar bibir pantai

Area sekitar pantai
Bibir, maksud saya bibir pantai

Dengan demikian kita akan betah berlama-lama disana, bagi yang membawa hammock, bisa menikmati hammock dengan memasangnya di pepohonan sekitar pantai. Bagi yang ingin membawa tenda bisa membawa tenda doom. Selamat berefreshing, selamat berliburan, tetap jaga kesehatan raga juga hati.
Selamat Malam...
Wallaikumsalam Wr. Wb.

Di atas pantai ini terdapat Vihara Puri Tri Agung, next time kita postingkan..hehe, (next time terus, next time terus). Ya Maap...
Vihara Puri Tri Agung


1 Komentar ( KLIK ini untuk ikut berkomentar):

Wah.. wajib dikunjungi ini

1 Komentar ( KLIK ini untuk ikut berkomentar):

Wah.. wajib dikunjungi ini